This book explains the material:
1.The pathophysiology of male infertility Mekanisme biologis & fisiologis yang menyebabkan infertilitas pria.

2. Assessment and diagnosis of the male infertility patient Bagaimana melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, evaluasi laboratorium, penentuan diagnosis.

3. Semen analysis Analisis semen – bagaimana mengambil, memeriksa, parameter‑yang penting.

4. Ultrasound imaging of the infertile male Penggunaan USG (mis. skrotal) untuk melihat anatomis & patologi pada organ reproduksi pria.
5. Genetic causes of male infertility Penyebab genetik seperti kelainan kromosom, mikrodelesi, dll.
6. BMI and male fertility Pengaruh indeks massa tubuh (obesitas atau terlalu kurus) terhadap kualitas sperma dan fertilitas.
7. Role of sperm DNA damage in male infertility assessment Seberapa penting kerusakan DNA sperma (fragmentasi DNA), bagaimana diukur, pengaruhnya.
8. STDs and male infertility Pengaruh infeksi menular seksual terhadap fertilitas pria.
9. Klinefelter syndrome Sindrom genetik (47,XXY) dan implikasinya terhadap spermatogenesis, hormon, manajemen klinis.
10. Varicocele Apa varikokel, bagaimana pengaruhnya, kapan perlu perbaikan, teknik operasi.
11. Azoospermia Tidak ada sperma di ejakulasi—jenis, penyebab, diagnosis dan pilihan manajemen.
12.Erectile dysfunction Gangguan ereksi sebagai faktor infertilitas, evaluasi dan penanganannya.
13. Oxidative stress: relevance, evaluation, and management :Stres oksidatif dan bagaimana hal itu mempengaruhi sperma; cara mengevaluasi dan mengelola.
14. Medical treatment of male infertility Terapi medis — hormon, obat‑obatan, suplemen, intervensi farmakologis lainnya.
15. Lifestyle management approaches to male infertility Perubahan gaya hidup: pola makan, olahraga, kebiasaan merokok, alkohol, paparan lingkungan, stress, dsb.
16. Surgical management techniques for male infertility Teknik bedah seperti perbaikan varikokel, operasi untuk azoospermia obstruktif, dsb.
17. Sperm banking Pembekuan sperma, konservasi fertilitas, protokol & pertimbangan klinis.
18. Intrauterine insemination with homologous sperm IUI dengan sperma pasangan — indikasi, sukses, prosedur, risiko.
19. Intracytoplasmic sperm injection ICSI — teknik, kapan digunakan, hasil, komplikasi, pertimbangan etis dan klinis.